BARRUPOS.COM, BARRU – MA DDI Attaufiq Padaelo yang terletak di Pekkae Kelurahan Lalolang Tanete Rilau Kabupaten Barru, adalah salah satu pendidikan yang terbilang sepuh di Kota Santri, Barru. Madrasah ini tercatat memiliki dinamika pertumbuhan yang kompleks tapi unik. Ia sebenarnya adalah peleburan dua nama madrasah, Madrasah Aliyah DDI dan Madrasah Aliyah Attaufiq. Ratusan bahkan ribuan penuntut ilmu pernah mengenyam pendidikan di Madrasah ini, bahkan beberapa di antaranya, telah menjadi tokoh di bidang pendidikan, keagamaan, bahkan pemerintahan, yang menduduki posisi penting.
MA DDI Attaufiq Padaelo adalah wadah pendidikan tingkat menengah atas yang dirintis oleh Allahu Yarham Anregurutta Badaruddin Amin, sosok ulama kharsimatik yang merakyat. Beliau adalah salah satu ulama yang berperan dalam desiminasi ajaran Islam di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat dalam kurung abad ke-19 sampai abad ke 20.
Sejarah mencatat, seluruh lembaga pendidikan yang pernah dirintis oleh Anregurutta Badaruddin Amin, mulai dari tingkat pendidikan anak usia dini sampai perkuliahan, semuanya masih eksis sampai sekarang bahkan di antaranya mencapai perkembangan yang berdaya saing dengan sekolah lain. Salah satu di antaranya adalah MA DDI Attaufiq Padaelo yang pada tanggal 16 September 2024 resmi melantik Pengurus Ikatan Alumninya setelah sebelumnya hanya ramai diwacanakan.
Pelantikan Pengurus IKA MA DDI/ MA Attaufiq (MA DDI Attaufiq) Padaelo Periode 2024-2027 itu dihadiri oleh beberapa tokoh Barru yang juga sejatinya adalah alumni MA DDI Attaufiq Padaelo: H. Abdullah Rahim, B.A. (Ketua Baznas Kabupaten Barru), Dr. Muhaemin Badaruddin, M.Ag. (Ketua Yayasan Attaufiq Tanete-Barru), Dr. H. Kamaruddin Hasan, M.Pd. (Ketua Yayasan Perguruan DDI Tanete Rilau), Dr. H. Irham Jalil, M.A (Kabag Kesra Pemkab Barru), Wahyu Azikin, S.Ag.,M.Ag. (Imam Masjid Agung Kabupaten Barru), serta Sudirman Abdullah, S.Pd.I., M.Pd. (Kasi PAIS Kemenag Barru).
Muhammad Tariq, seorang alumnus yang pernah mengenyam pendidikan di Jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir UIN Alauddin Makassar, selaku Ketua Panitia mengatakan bahwa terselenggaranya Pelantikan Pengurus IKA MA DDI/ MA Attaufiq (MA DDI Attaufiq) Padaelo Periode 2024-2027 yang dirangkaikan dengan Maulid Nabi Muhammad Saw. ini, tidak lepas dari kerja sama Para Panitia Pelaksana, Pengurus OSIM MA DDI Attaufiq Padaelo, dan juga bantuan dari Para Alumni.
Dalam sambutan selanjutnya, setelah semua pengurus resmi dilantik, Ketua IKA MA DDI/ MA Attaufiq (MA DDI Attaufiq) Padaelo Periode 2024-2027, Rahman, S.Pd., M.M., menyampaikan: innalillahi wainnailaihi rajiun, teman-teman sekalian, baru saja diletakkan di pundak kita sebagai pengurus IKA di tengah kesibukan kita masing-masing. Tugas ini harus dijaga dan dilaksanakan dengan amanah. Tanamkan dalam hati bahwa di tengah kesibukan-kesibukan kita, jangan sampai mengganggu tugas pengabdian kita sebagai pengurus IKA. Tegas beliau dengan lugas seakan menabur benih semangat juang untuk menghadapi tugas-tugas selanjutnya.
Sambutan Ketua IKA MA DDI/ MA Attaufiq Padaelo Periode 2024-2027 itu disambut hangat oleh Ketua Yayasan Attaufiq Tanete-Barru dalam sambutannya. Beliau mengapresiasi bahkan sampai memberikan optimisme untuk menghadapi tantangan-tantangan selanjutnya.
Pada penghujung acara Pelantikan Pengurus Ikatan Alumni MA DDI/ MA Attaufiq (MA DDI Attaufiq) Padaelo Periode 2024-2027, hikmah maulid dan doa disampaikan dan dibacakan oleh Imam Masjid Agung Kabupaten Barru. Selaras dengan tema, Internalisasi Kemuliaan Akhlak Rasulullah Saw. dengan Menapaki Kembali Sumange’ Pengabdianna Gurutta, beliau benar-benar mengurai kemuliaan akhlak Rasulullah Saw. dengan referensi kitab dan buku yang otoritatif, lalu mengaitkannya dengan nostalgia kisah pengabdian Anregurutta Badaruddin Amin di tengah masyarakat dan lembaga pendidikan semasa hidupnya yang senada dengan apa yang telah diteladankan Rasulullah Saw.
Sisi lain dari kegiatan tersebut, terdapat dua hal menarik yang sekaligus menjadi sebuah isyarat harapan dalam Pelantikan Pengurus IKA MA DDI/ MA Attaufiq (MA DDI Attaufiq) Padaelo Periode 2024-2027, yaitu pertama, ditepatkannya waktu pelantikan dengan momen bersejarah, yaitu hari senin dan tanggal 12 Rabiul Awal, di mana momen itu adalah hari dan tanggal lahirnya manusia teragung ke muka bumi, Muhammad Saw. Yang kedua, menu khas pelantikan, yakni Lemmang. Makanan khas orang Bugis dan orang Makassar, adalah sebuah menu maulid yang ikonik yang jarang kita temui.
Dua hal menarik tersebut adalah sebuah simbol dan pengharapan dalam mengawali nafas perjuangan keorganisasian, bahwa kelahiran Rasulullah Saw. berarti kelahiran akhlak mulia seorang manusia yang senantiasa menjadi role model (suri teladan). Dan yang kedua, apa yang menjadi cipta karya, karsa, dan rasa para pendahulu kita, itu jangan sampai dilupakan, tetapi justru mesti dilestarikan karena masih sarat dengan nilai-nilai kebaikan.
Penulis : Suriadi (Alumnus MA DDI Attaufiq Padaelo 2014)